Wednesday 28 October 2009

Nyeri

Nyeri Perut paling sering kita alami di sepanjang perjalanan hidup qt. Hal itu bisa karena ada gangguan dalam pencernaan ataupun nyeri haid. Untuk Mengatasinya qt perlu tahu nyeri itu sendiri apa??

Nyeri merupakan perasaan tidak menyenangkan yang merupakan pertanda bahwa tubuh telah mengalami kerusakan atau terancam oleh suatu cedera. Nyeri berawal dari reseptor nyeri yang tersebar di seluruh tubuh. Reseptor nyeri ini menyampaikan pesan sebagai impuls listrik di sepanjang saraf yang menuju ke medula spinalis dan kemudian diteruskan ke otak. Kadang ketika sampai di medula spinalis, sinyal ini menyebabkan terjadinya respon refleks. Jika hal ini terjadi, maka sinyal segera dikirim kembali di sepanjang saraf motorik ke sumber nyeri dan menyebabkan terjadinya kontraksi otot. Contoh dari respon refleks adalah reaksi segera menarik tangan ketika menyentuh sesuatu yang sangat panas. Sinyal nyeri juga dapat menuju ke otak. Seseorang akan akan merasakan nyeri hanya jika otak mengolah sinyal ini dan mengartikannya sebagai nyeri. Reseptor nyeri dan jalur sarafnya berbeda pada setiap bagian tubuh, karena itu, sensasi nyeri bervariasi berdasarkan jenis dan lokasi dari cedera yang terjadi. Reseptor nyeri di kulit sangat banyak dan mampu meneruskan informasi secara akurat. Sedangkan sinyal nyeri dari usus sangat terbatas dan tidak akurat. Otak tidak dapat menentukan sumber yang tepat dari nyeri di usus, lokasi nyeri sulit ditentukan dan cenderung dirasakan di daerah yang lebih luas. Nyeri yang dirasakan di beberapa daerah tubuh tidak secara pasti mewakili lokasi kelainannya, karena nyeri bisa berpindah ke daerah lain (referred pain). Referred pain terjadi karena sinyal dari beberapa daerah di tubuh seringkali masuk ke dalam jalur saraf yang sama ke medula spinalis dan otak, misalnya nyeri karena serangan jantung bisa dirasakan di leher, rahang, lengan atau perut dan nyeri karena serangan kandung kemih bisa dirasakan di bahu. Nyeri bukan berasal dari sesuatu di dalam anggota gerak, tetapi berasal dari saraf diatas anggota gerak yang telah diamputasi. otak salah mengartikan sinyal saraf ini, yaitu berasal dari anggota gerak yang sudah tidak ada.


Setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap nyeri. Seseorang dapat merasakan nyeri yang hebat karena tergores atau mengalami memar, sedangkan yang lainnya hanya sedikit mengeluh meskipun mengalami kecelakaan berat atau tertusuk pisau. Kemampuan untuk mengatasi nyeri terg
antung kepada suasana hati, kepribadian dan lingkungan. Nyeri dapat bersifat tajam atau tumpul, terus menerus atau hilang-timbul, berdenyut-denyut atau menetap, di satu tempat atau di beberapa tempat. Beberapa jenis nyeri sulit dilukiskan dengan kata-kata. Intensitasnya bervariasi mulai dari yang ringan sampai yang tak tertahankan. Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat membuktikan keberadaan atau parahnya nyeri.
Berbagai penyakit kronis (misalnya kanker, artritis atau penyakit sel sabit) dan penyakit akut (misalnya luka, luka bakar, robekan otot, patah tulang, terkilir, radang usus buntu, batu ginjal atau serangan jantung) menyebabkan nyeri. Kelainan psikis (misalnya depresi dan kecemasan) juga menyebabkan nyeri, yang disebut nyeri psikogenik.

No comments:

Photobucket